Song Review "Sasha Sloan - Too Sad To Cry"

    


    Setiap hari kita pasti mendengarkan lagu. Beberapa lagu menjadi favorit yang wajib didengar setiap hari sebagai mood-boosting agar lebih semangat melakukan aktivitas. Namun, beberapa lagu juga cocok diputar disaat kita sedang sedih agar kita lebih mudah meluapkan emosi.

    Hari ini, aku ingin menceritakan tentang salah satu lagu. Sejujurnya, terlalu banyak lagu yang ingin aku review kali ini karena aku sangat suka mendengarkan musik sambil memahami isi liriknya, tetapi cukup satu saja ya untuk kali ini, hehe.

    "Sasha Sloan - Too Sad To Cry"

    Selain lagu-lagu bergenre EDM dan pop, aku menyukai lagu-lagu slow yang sedih. Lagu ini masuk kedalam playlist lagu-lagu favoritku. Too Sad To Cry menceritakan tentang pahitnya hidup yang membuat sedih terlalu dalam hingga tidak tahu harus berbuat apa. Beberapa lirik lagunya yang aku selipkan pada tulisan kali ini benar-benar terasa nyata dan aku merasa apa yang aku rasakan tergambar oleh lagu ini. So, i can relate to this song.

    "Play Hallelujah like two dozen times. And yesterday, I tried to pray but I didn't know what to say"

    Seseorang yang digambarkan oleh lagu tersebut sedang mencoba menjadi seseorang yang religius. Ketika ia berdoa kepada Tuhan, ia selalu mencoba untuk berdoa namun kesedihan yang terlalu dalam membuatnya tidak tahu harus berdoa dan memohon apa kepada-Nya.

    "I'm too sad to cry, too high to get up. Don't even try 'cause i'm scared to f*ck up"

    "Don't like to talk, I just lay in my bed. Don't even try to go out with my friends"

    Saat aku jatuh, aku merasakan apa yang menjadi pesan dari lirik itu. Aku pernah, atau terkadang sampai saat ini masih melakukannya, menangis hingga tidak ada suara dan tidak mampu untuk berdiri menghadapi semuanya. Terlalu lelah dan takut. Aku menyembuhkan diriku dengan tidak berbicara terlalu banyak, menghindari orang-orang termasuk teman-temanku sendiri, dan berdiam didalam rumah menenangkan pikiran kacauku. Hanya diam di kamar sambil menutup wajah.

    "Lied to my doctor, she knew I was fakin'. Gave me some pills, but I'm too scared to take 'em"

    Bagiku, depresi yang tinggi memang sebaiknya pergi dan meminta pertolongan ke seseorang yang ahli dalam bidangnya, seperti psikolog atau psikiater. Namun, apa jadinya jika terlalu takut kalau semua kata-kata dan obat tidak akan berhasil memberi jalan keluar?

    "Can't tell my mama, it makes her worry. I'm not suicidal, sometimes the lines get all blurry"

    Percobaan bunuh diri adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Saat itu, otakku berpikir bahwa lebih baik meninggalkan semua masalah dunia walau nanti aku tidak tahu apa yang akan aku hadapi setelah kematianku. Namun, aku bersyukur karena aku memiliki kepercayaan yang sangat melarang tindakan itu. Kepercayaan yang aku anut, yang membuatku berhenti ketika sudah melakukan setengah tindakan terlaknat itu. Disisi lain, bagaimana perasaan Ibu ketika tahu aku memilih jalan tersebut? Aku berpikir jika aku meninggalkan dunia ini akan meringankan beban Ibu, tetapi Ibu adalah orang yang menerimaku apa adanya. Kekuranganku tidak masalah baginya. Namun, aku memang tidak pernah menceritakan depresiku, karena takut itu hanya membuatnya khawatir.

    Terkadang saat kita mengalami sedih yang luar biasa, kita membutuhkan media untuk melepaskan semua tangisan dan emosi agar bisa berdiri kembali menghadapi dunia, dan lagu ini cocok sebagai salah satu media itu.


#JejakWarnaWritingChallenge #GetCloserToMe #Day11

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merindukan Ibu