Goresan Untuk Hari Pendidikan Nasional

    


    Sedikit goresanku untuk hari ini, 2 Mei 2021, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang dimana kita merayakan sistem yang mengatur segala urusan pendidikan dan histori perjuangan pendidikan di Indonesia yang selalu meningkat. Pertama-tama, aku berterima kasih kepada Bapak Pendidikan Nasional kita, Ki Hadjar Dewantara, yang dikenal sebagai pencetus Taman Siswa dengan kutipan terkenalnya, "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani" Artinya di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik; di tengah atau diantara murid, guru harus menciptakan ide dan prakarsa; di belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan serta arahan

    Kali ini, aku tidak akan menjelaskan sejarah bagaimana Hari Pendidikan Nasional terbentuk. Aku akan menceritakan sedikit opini ku mengenai gambaran pendidikan saat ini. Seperti apa, sih?

    Dimulai beberapa tahun lalu saat aku masih SMA, awalnya aku berpikir sistem pendidikan saat itu sudah baik dan tidak perlu diubah. Hingga aku memerhatikan adik kelasku yang mendapat kurikulum yang berbeda. Yap, saat itu sedang pusing-pusingnya siswa dan guru beradaptasi dengan kurikulum baru, kurikulum 2013. Jujur, kurikulum lawas menurutku lebih efisien dibandingkan dengan yang baru. Namun, ada kok beberapa keuntungan yang aku lihat dari kurikulum baru, seperti siswa sebelumnya belajar sendiri dahulu sehingga tidak sepenuhnya teacher-oriented dan lebih fokus ke mata pelajaran yang diminati.

    Kemudian saat aku memasuki dunia kuliah, aku beradaptasi dengan kurikulum dan tekanan baru. Belajar sendiri, tugas mandiri, tugas kelompok, dan lain-lain. Tidak ada masalah, hingga ketika akreditasi naik menjadi A dan nilai minimal lulus ditingkatkan. Aku sangat bersusah payah dan lebih fokus untuk survive di dunia perkuliahanku. Sebetulnya, bukan itu yang aku pikirkan sih, aku hanya memikirkan sistem di jurusanku yang terkadang tidak manusiawi. Tapi sudahlah, setidaknya bukan semua kampus di Indonesia yang memiliki sistem sepertiku.

    Meski aku mengalami kesusahan, entah karena dari sistem dan biaya, aku berpikir aku tetap harus lulus. Aku harus memiliki latar belakang pendidikan. Percayalah, pendidikan sangat penting bagi perempuan meski nantinya akan menjadi seorang Ibu Rumah Tangga.

    Sedikit saja goresan opiniku kali ini, apakah ada yang ingin kalian sampaikan mengenai pendidikan? Jangan lupa komentar ya. 

    Selamat Hari Pendidikan Nasional !


#JejakWarnaWritingChallenge #GetCloserToMe #Day21

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merindukan Ibu